Memperingati Laura Vicuña untuk meneladani hidupnya
Tidak ada Kasih yang lebih besar dari pada Kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya
Jakarta (Indonesia) – Beata Laura Vicuña adalah seorang murid dari Suster- suster FMA. Ia belajar di sekolah para suster ini, disinilah ia berusaha untuk menghayati Jalan Kekudusan itu dalam seluruh hidupnya.
Laura menunjukan bahwa kematangan rohani dan kekudusan bukan hanya ada pada orang-orang dewasa saja, tetapi juga ada pada anak-anak, remaja dan kaum muda. Laura Vicuña mengorbankan hidupnya untuk keselamatan jiwa ibunya, ini ia lakukan karena kasihnya yang mau berkorban, apa yang dialami atau dijalani oleh Beata Laura Vicuña juga dijalani dan dilakukan oleh St Yohanes Bosco, mereka belajar dari Sang Guru Agung yaitu Yesus sendiri, yang karena Kasih-Nya memberikan nyawa untuk sahabat-sahabatnya.
Semoga kita dapat meneladani hidup Beata Laura Vicuña khususnya kemurnian hatinya dalam mencintai Tuhan, dan semua itu bisa kita jalani kalau kita mempunyai devosi kepada Sakramen MahaKudus.
Itulah pesan dari Pastor Budi SDB, dalam homilinya ketika merayakan Ekaristi pada Pesta Beata Laura Vicuña tanggal 22 Januari 2018 pukul 18.00 WIB di Gereja St Yohanes Bosco-Danau Sunter Jakarta Utara. Perayaan Ekaristi ini dihadiri oleh sebagian besar umat paroki, para suster FMA dan juga para putri Sakristi. Perayaan Pesta pelindung putri sakristi Paroki St Yohanes Bosco dirayakan dengan perayaan Ekaristi dan juga outing ke Kota Tua dengan mengunjungi Museum Bank Indonesia, Musem Fatahilah, dan juga musem wayang, dengan harapan mereka dapat bertumbuh dalam iman dan menjadi Warga negara yang baik.
(Theresia Tuto)